MAKALAH
“Macam-Macam
Aliran Dalam Seni Rupa ”
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Pengajar:
Achmad Rosidi
Disusun Oleh :
Rizal
Rahman Hakim (31)
UPT SMK NEGERI 1
Jl.
Veteran No. 11 Kec. Panggungrejo Kota Pasuruan
Telp/Fax :
(0343) 421380, E-mail: smk1pasuruan@yahoo.com
Website: http://www.smkn1-pasuruan.sch.id
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
ridho dan rahmat-nya dan karunia-Nya saya masih diberi kesehatan dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Macam-Macam
Aliran Dalam Seni Rupa”, ini
dapat selesai tepat waktu.
Meskipun
saya telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menghasilkan yang terbaik, namun semua itu pasti masih ada kekurangan di
dalam penyusunan makalah ini, saya
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna penyempurnaan
dalam penyusunan makalah ini di masa yang akan datang.
Saya berharap makalah ini dapat berguna
di dalam membangun generasi penerus bangsa Indonesia.
Pasuruan, 14 Januari 2015
Penyusun
Rizal Rahman Hakim
DAFTAR
ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar isi 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
....................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Macam-macam Aliran Seni
Lukis
...........................................................................5-19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................................................
20
B. Saran
......................................................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki
sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan
salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu
melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat.
Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah,
tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia
dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan penuh dengan keindahan.
Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia ini, air
bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit
bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang
paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
ALIRAN DAN TOKOH-TOKOH SENI LUKIS
1. Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni
rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek
yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip
diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf,
pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.
2.
Realisme
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan
kenyataan yang benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi
suasana dari kenyataan tersebut.
3. Romantisme
Romantisme merupakan corak dalam seni rupa
yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd.
Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat,
kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita romah. Penggambaran
obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang
lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih
4.
Impressionisme
Impressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada
tahun 1874. Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang
dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke
mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari
timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang
dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.
5.
Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang
mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul
dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara
lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik
tingkah laku manusia.
6. Kubisme
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne
yakni pada tahun 1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk
geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut,
kubus dan kotak-kotak. Disini sei bukanlah peniruan alam melainkan penempatan
bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam.
7. Fuvisme
Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul
pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des
fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari
warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan
nama Fauvisme
8.
Futurisme
Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis
yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang
sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis
dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan
anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.
9. Surrealisme
Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam
sastra yang diketemukan oleh Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024
dpakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam
kreativitasya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari control kesadaran,
menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada
realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.
10.
Abstraksionisme
Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha
mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi,
imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam
batin. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko.
Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika
patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk
dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi
industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah aristektual.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Lukisan adalah karya seni yang proses
pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna
"pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk
pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan
pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau
dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita
rasa pelukis, definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu
karya lukisan.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Adapun saran-saran dari penyusun adalah sebagai
berikut:
1.
Marilah kita
mempelajari seni agar menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan
karya seni dan budaya yang lebih beragam.
2.
Marilah kita
menjadikan seni kontemporer (seni yang berkembang seiring dengan kemajuan
zaman) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan karya seni di
Indonesia .